
.: Recent Post :.
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (19)
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (19)
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (18)
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (18)
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (17)
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (17)
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (16): Seperti Apa Gambaran ROI dari Riset?
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (16): Seperti Apa Gambaran ROI dari Riset?
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (15): Belajar dari kasus riset perkebunan
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (15): Belajar dari kasus riset perkebunan
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (14): Mengapa Malaysia bisa lebih maju?
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (14): Mengapa Malaysia bisa lebih maju?
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (13)
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (13)
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (12)
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (12)
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (11)
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (11)
Kamis, 10 September 2020
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (10)
Kemerdekaan bagi Petani, Kemerdekaan bagi Kita Semua (10)
.: Detail Tulisan :.
Kategori : Poem
Mati Tidak Mati
15 Februari 2010
”Aku rela mati demi kamu”, kata sang Mentari
”Karena sudah tugas dan kewajibanku menyinari bumi tiada henti”,
katanya kemudian.
”Kalau siang dan malam silih berganti, karena aku menyadari, itu hukum
Illahi”, tambahnya.
”Aku rela mati demi kamu”, kata sang Rembulan
”Kalau aku hadir penuh dan pasang laut terjadi, itu karena hukum
Illahi”, ia menjelaskan.
”Aku rela mati demi kamu”, kata Sang Bumi
”Kalau aku kering, banjir atau terjadi gempa bumi dan Tsunami, maka
itu karena hukum Illahi”, sang Bumi menegaskan.
”Aku tak akan pernah mati”, kata ku menjawab.
”Kalau aku mati, artinya aku hidup menghadap Sang Illahi Rabbi”,
kataku meyakini.
October 3, 2008.
Agus Pakpahan